Dorong Menu Ikan pada Program MBG
Semarang, MBGtoday.com, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggaungkan Gerakan Makan Ikan atau Gemarikan, melalui ajang Central Java Fish Market (CJFM) 2025.
Selain unggul dari sisi gizi, ikan juga memiliki nilai ekonomi tinggi dan berperan dalam menekan inflasi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, saat membuka CJFM 2025 di halaman kantor gubernur, Selasa (11/11).
Menurutnya, ajang tersebut digelar agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya diversifikasi pangan, termasuk mengonsumsi ikan yang kerap dipandang sebelah mata.
“Kandungan gizi ikan jauh lebih baik dibanding daging ayam maupun telur. Di dalamnya terdapat protein, omega 3 (EPA dan DHA), serta vitamin D yang menunjang kecerdasan anak. Bahkan, gizinya lebih sehat karena dapat mengeliminasi risiko kolesterol dan asam urat,” ujar Sumarno.
Dia menjelaskan, produksi perikanan di Jawa Tengah cukup tinggi, didukung oleh ketersediaan fasilitas cold storage yang memadai. Produk ikan beku dari Jateng pun, banyak dipasok ke wilayah Indonesia bagian timur.
Pada 2024, produksi ikan tangkap tercatat mencapai 410.745,59 ton, sementara produksi perikanan budidaya mencapai 554.810,13 ton. Dari sisi ekonomi, nilai produksi perikanan tangkap tercatat sebesar Rp6,19 triliun.
“Kebiasaan makan ikan harus dibangun dari keluarga agar anak-anak terbiasa. Kami berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menyajikan ikan sebagai salah satu sajian karena potensi protein, omega 3 di dalam ikan,” katanya.
Dengan pemanfaatan menu ikan pada MBG, Sekda Jateng juga berharap agar mampu mendongkrak perekonomian nelayan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmad Dwisaputra, menambahkan, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki potensi ekonomi besar. Pada triwulan III 2025, sektor tersebut berkontribusi 12,88 persen terhadap perekonomian Jateng.
Sementara itu, ekspor kelautan dan perikanan Jawa Tengah pada 2024 mencapai 83,15 juta ton, dengan nilai Rp5,76 triliun.
“Edukasi dan sosialisasi gerakan makan ikan harus terus dilakukan. Selain membantu menjaga stabilitas inflasi, juga penting untuk menurunkan angka stunting,” terang Rahmad.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Endi Faiz Effendi menjelaskan, CJFM telah digelar untuk kali keempat. Melalui ajang itu, DKP terus mengampanyekan Gemarikan dengan berbagai kegiatan menarik.
Tahun ini, CJFM menghadirkan bazar UMKM, dongeng anak, kampanye cinta rupiah, festival makanan laut, hingga lomba memasak untuk siswa SMA dan SMK se-Jateng.
“Tingkat konsumsi ikan terus meningkat. Pada 2024 mencapai 40,14 kilogram per kapita per tahun, naik 7,84 persen dibanding 2023 yang sebesar 37,22 kilogram,” tandasnya.

