Stella Christie & Tantangan AI
Jakarta, MBGtoday.com, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mendorong kepada para lulusan perguruan tinggi untuk siap menghadapi berbagai tantangan di era kecerdasan buatan (AI).
Dia menegaskan, saat ini masyarakat hidup di era yang ditandai dengan perubahan besar. Artificial Intelligence akan menghapus 92 juta jenis pekerjaan, tetapi sekaligus menciptakan 97 juta pekerjaan baru.
“Kuncinya adalah bagaimana kita mempersiapkan diri dengan keterampilan baru, sehingga kita bisa merebut peluang, bukan tergilas oleh perubahan," ujar Wamendiktisaintek, Kamis (11/9).
Stella menegaskan bahwa kelulusan dari jenjang pendidikan tinggi bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru dalam menghadapi dunia yang tengah bergerak cepat akibat disrupsi teknologi.
Penguasaan teknologi saja, menurutnya, tidak cukup untuk bersaing di masa depan. Pendidikan harus menumbuhkan karakter, empati, serta kemampuan berpikir tingkat tinggi yang tidak dapat direplikasi oleh mesin.
Stella menekankan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya berhenti pada penguasaan aspek teknis, tetapi harus dilengkapi dengan karakter, empati, kreativitas, kemampuan berpikir kritis, serta keterampilan berkolaborasi.
Menurutnya, keterampilan nonteknis itulah yang akan membedakan manusia dari mesin.
“AI memang membawa disrupsi yang nyata, tetapi dengan intervensi yang tepat, kita bisa memastikan manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Generasi muda harus siap menghadapi perubahan dengan sikap terbuka, kemampuan beradaptasi, serta komitmen untuk terus belajar sepanjang hayat,” tandasnya.