Dadan Hindayana & Program Inklusif
Magelang, MBGToday.com, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, target dari program makan bergizi dratis (MBG) ini adalah untuk 82,9 juta siswa/santri.
“Jadi kita akan bangun 33 ribu SPPG, di mana saat ini sudah ada 1.843 dalam 5,5 bulan ini," jelas di Magelang, belum lama ini.
Sejauh ini, program MBG sudah menyasar kepada 5,3 juta penerima. Angka itu, hampir sama dengan seluruh jumlah penduduk di Singapura. “Jumlah penduduk kita 280 juta, ditarget sepertiganya, termasuk para santri,” terangnya.
Pihaknya juga mendirikan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di lingkungan Pondok Pesantren. Keberadaannya juga diharapkan memberikan multiplier effect bagi pesantren maupun masyarakat sekitar.
“Sekali masak paling tidak butuh 300kg sayur. Karena itu kita harapkan masyarakat sekitar maupun santri bisa mengoptimalkan lahan pertaniannya juga. Lewat hal ini juga bisa menjadi cara untuk mengatasi kemiskinan maupun pengangguran,” terang pria yang sempat mengenyam pendidikan di Leibniz Universitat Hannover, Jerman ini.
Dadan menegaskan, MBG ini merupakan program yang bersifat inklusif, menjangkau seluruh kelompok prioritas penerima manfaat sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional.
Dalam Pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa sasaran pemenuhan gizi mencakup peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar dan menengah di lingkungan pendidikan umum, kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, layanan khusus, pendidikan pesantren, anak usia di bawah lima tahun (balita), ibu hamil dan ibu menyusui.
“Program ini dijalankan secara menyeluruh dan adil bagi seluruh kelompok tanpa diskriminasi. Perubahan kelompok penerima manfaat hanya dapat ditetapkan oleh Presiden. Berdasarkan perpres tersebut program ini dilakukan secara menyeluruh (inklusif),” terangnya.