Kolaborasi Dengan Musisi Tradisional Australia, Ananda Sukarlan Dan Mariska Setiawan hipnotis Ratusan Penonton Jakarta


Jakarta, MBGToday.com, Kedutaan Besar Australia menggelar Konser kolaborasi antara musisi Indonesia dengan musisi Australia, rabu malam (30/4). Kali ini, Pianis sekaligus Komposer Ananda Sukarlan bersama penyanyi Sopranos muda Indonesia Mariska Setiawan berkolaborasi dengan penyanyi tradisional Australia Ngulmiya Nundhirribala dan putranya Nayurryurr nundhirribala. 

Dalam konser bertajuk 'Gabalandhurra' itu, atau Kapal, ini, kuasa usaha Kedubes Australia Gita Kamath mengatakan konser kolaborasi ini merupakan wujud dari kekuatan hubungan budaya kedua negara yang sudah terjalin sejak berabad-abad lalu. Suku Aborigin yang menghuni benua Australia sudah mengenal penduduk Indonesia sejak kedatangan sejumlah suku dari Indonesia ke Australia beribu abad yang lalu khususnya para pelaut dari Makassar, Sulawesi Selatan. "Konser ini merupakan contoh terbaik hubungan yang kuat antara kedua negara yang telah berlangsung berabad-abad," ujar Gita. 

Semantara itu, wakil menteri Kebudayaan Giring Ganesha bilang pemerintah sangat mendukung setiap kegiatan seni dan budaya di tanah air. Diantaranya seperti festival musik tradisional, kompetisi mencipta lagu anak anak, penghargaan musik, dan lainnya. Kementerian Kebudayaan, lanjut Giring, juga menyediakan dana bantuan yang disebut Dana Indonesiana yang dapat diakses oleh artis maupun  pelaku seni dan budaya. 

Pada Konser yang berlangsung di Soehana Hall, Gedung Energy, kawasan SCBD, Jakarta Selatan tersebut, Ananda Sukarlan dan Mariska Setiawan membuka konser dengan dua tembang Puitik berjudul "aku Cinta Pada-mu" karya Doddi Ahmad Fauji dan 'Dari Duka Masa Lalu' karya Sihar Ramses Simatupang. 

Ananda juga memperkenalkan karya terbarunya yang berjudul 'Bora Ring' sebagai lanjutan dari karya sebelumnya The Voyage to Merege. "Bora Ring adalah nama untuk ritual yang bernama Bora. Yang merupakan nama ritual untuk anak laki laki yang menjalani proses menuju pria dewasa," Ujar Ananda. 

Konser yang dihadiri lebih dari 100 tamu dan undangan khusus ini, menyajikan total 12 buah lagu, termasuk 9 Lagu tradisional suku aborigin. Selain diiringi Piano dari Ananda Sukarlan dan biola serta Cello  yang dibawakan G20 String Quartet, lagi lagu tradisional Australia yang mampu menghipnotis para penonton hingga tak beranjak dari tempat duduknya hingga selesai, juga diiringi alat musik tiup tradisional suku aborogin yaitu  Didgeridoo. 

Ketua Umum Perkumpulan Pecinta Pariwisata Indonesia (P3I) Jeffry Yunus mengapresiasi konser kolaborasi musisi indonesia dan Australia ini. Menurutnya, konser yang menyajikan karya terbaru Ananda Sukarlan yang bertajuk 'Bora Ring' merupakan salah satu karya terbaik dari Ananda Sukarlan. "Selamat Pak Ananda, semoga kolaborasi di dunia musik ini, makin meningkatkan hubungan baik kedua negara khsusnya dalam kerjasama budaya," ujar Jeffry. 

 

Hendri