Sri Mulyani & Semangat Demokrasi


Jakarta, MBGtoday.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak semua pihak untuk tidak lelah mencintai Indonesia. 

Sri Mulyani juga menyampaikan semangat demokrasi yang sehat usai rumahnya menjadi salah satu obyek yang dijarah pasca-demonstrasi menuntut penghapusan tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Hal ini dikatakan Sri Mulyani dalam unggahan akun Instagram-nya @smindrawati merespons rumahnya yang dijarah massa, Senin (1/9).

Seperti diketahui, rumah pribadi Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, dijarah warga. Penjarahan berlangsung dua kali, sekitar pukul 01.00 WIB dan 03.00 WIB. Pasca-penjarahan, kediaman Sri Mulyani dijaga ketat oleh puluhan prajurit TNI.

“Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” ungkap Sri Mulyani.

Dia mengaku memahami bahwa membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu negara telah melalui hal itu.

Menurutnya, politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur. Adapun dirinya sebagai pejabat negara disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua aturan yang berlaku. 

Regulasi itu, kata Sri Mulyani, bukan ranah atau selera pribadi. UU disusun melibatkan pemerintah, DPR, DPD, dan partisipasi masyarakat secara terbuka dan transparan.

Apabila publik tidak puas dan hak konstitusi dilanggar UU, masyarakat dapat mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

“Bila pelaksanaan UU menyimpang, dapat membawa perkara ke pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab,” tulisnya lagi.

Sri Mulyani menyadari bahwa mekanisme yang dijalani tidak sempurna. Namun, memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab adalah tugas bersama.